Rabu, 25 April 2012

Classful & Classless Routing Protocol


Routing

Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari
satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan
informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun
dapat diberikan secara statis ke router lain.

Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan
keadaan topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan,
bandwidth yang tersedia, proses power dalam router, merek dan model dari
router, dan protokol yang digunakan dalam jaringan.
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan
yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang
dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk
mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar
bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing
dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan
routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi
tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus
dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau
menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala
besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang
waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena itu
routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan
routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan
kemampuan lebih dari administrator.

Contoh routing protokol:
- Routing Information Protocol (RIP)
- Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
- Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
- Open Shortest Path First (OSPF)
Routed protocol digunakan untuk trafik user langsung. Routed protocol
menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk
melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang lain
berdasarkan alamatnya.
  • Classful Routing Protocol 
     Protokol routing Classful tidak membawa informasi subnet mask pada update routing. Ia hanya membawa informasi ip-address saja, dan menggunakan informasi default mask sebagai mask-nya. Hal ini membuat mereka tidak cocok untuk mengatasi hierarkis yang membutuhkan Variabel Length Subnet Mask (VLSM) dan tdk berhubungan jaringan.Classless routing protocol melakukan membawa informasi subnet mask pada update routing.  
     RIP v1 dan classful IGRP adalah protokol routing. RIP v2, EIGRP, OSPF, dan BGP adalah protokol routing tanpa kelas. Ketika menjalankan sebuah routing protocol classful di dalam sebuah jaringan, pastikan anda menggunakan subnet mask yang sama di mana-mana. Jika tidak, routing lubang hitam dapat terjadi.
     Classfull merupakan metode pembagian IP address berdasarkan kelas dimana IP address ( yang berjumlah sekitar 4 milyar ) dibagi kedalam lima kelas yakni
    1. Address kelas A
      1 bit pertama IP Address-nya“0"
    2.  Address kelas B
      2 bit pertama IP Address-nya“10” 
    3. Address kelas C 
      3 bit pertama IP Address-nya“110” 
    4. Address kelas D 
      4 bit pertama IP Address-nya“1110” 
    5. Address kelas E 
      4 bit pertama IP Address-nya“1111”
Kelemahan dari classful routing protocols ialah tak dapat men-suport VLSM.
Classless Routing Protocol 
     Classless routing protocol standar memperpanjang Kelas A, B, atau C skema pengalamatan IP dengan menggunakan sebuah subnet mask atau mask panjang untuk menunjukkan bagaimana router harus menafsirkan ID jaringan IP. 
        Classless routing protocol termasuk subnet mask bersama dengan alamat IP ketika iklan informasi routing. Subnet mask mewakili ID jaringan tidak terbatas pada mereka yang didefinisikan oleh kelas-kelas alamat, tetapi dapat berisi variabel jumlah bit orde tinggi. Subnet mask seperti fleksibilitas memungkinkan Anda untuk mengelompokkan beberapa jaringan sebagai satu entri di tabel routing, routing secara signifikan mengurangi biaya overhead. Classless routing protocol termasuk RIP v2, dan OSPF, Border Gateway Protocol versi 4 (BGP4) dan Intermediate System untuk Intermediate System (IS-IS). 
Kelebihan Classless routing 

       Metode classless addressing (pengalamatan tanpa kelas) saat ini mulai banyak diterapkan, yakni dengan pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing(CIDR). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik, disebut juga denganNetwork Prefix. Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring (Slash)“/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit Contoh: 192.168.0.0/24